Nanairo CRAYON Chara description..

Fufufu.. Keka buat fanfic baru niy…

 

Padahal yang Shounen no Namida aja blon kelar *dah gak sanggup nerusin* *mood bikin yaoi tiba2 ilang* :mrgreen:

 

Yg Keka taro sini cuma General Info chara nya aja. Bacalah cerita selengkapnya di multiply ato blog FS nya QcHie. Siapa QcHie??? Ya Keka juga atuh ^^

 

Nah, marilah selami kehidupan tokoh2 penpik sayah

—- —-

 

General Info Character

 

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Nama : Uke Yutaka

Alias : Kai (origin chara : drummer Gazette )

Usia : 22 thn

Tinggi / berat : 172 cm / 55 kg

Ciri fisik : tinggi, agak kurus, berlesung pipi, rambut hitam lurus diatas bahu sedikit berantakan dengan poni menyamping sedikit menutupi mata kanannya.

Pekerjaan : Pelayan restoran, koki

Hobi : memasak, jalan-jalan, mengomentari hal-hal yang gak penting.

 

Riwayat singkat :

 

Kai bekerja di restoran sebagai pelayan dan sesekali menjadi koki pembantu. Kehidupannya bisa dibilang susah. Tapi karena Kai selalu tersenyum dan menjalani hidup dengan pantang menyerah, cowok periang satu ini tak pernah merasakan kesusahan. Awalnya dia tinggal seorang diri karena nenek yang membesarkannya sudah meninggal dan Kai adalah anak haram yang tak diakui statusnya. Kai sendiri tidak tahu siapa ayah dan ibunya.

 

Namun tanpa sengaja 3 tahun yang lalu, dia menemukan seorang remaja laki-laki yg tergeletak di belakang restoran, tempatnya bekerja. Dan sejak itu Kai tinggal berdua dengan remaja laki-laki yg sudah dianggapnya seperti adik itu.

Beban hidup Kai menjadi bertambah sejak itu. Dia dan remaja yang ditolongnya, sempat diusir dari kamar kos dan menjadi gelandangan selama beberapa hari.

 

Nasib baik menolong mereka. Kini mereka tinggal di rumah seorang yang kaya raya hanya karena Kai tersenyum pada pemilik rumah itu. Meskipun demikian, Kai tetap bekerja karena tak mau dianggap sebagai benalu.

 

Story awal :

 

 

Malam itu Kai sangat lelah. Tulang-tulangnya serasa remuk. Bagaimana tidak, seharian ini dia bekerja terlalu keras. Restoran tempatnya bekerja, begitu banyak dikunjungi orang dan membuatnya harus bolak-balik mengantar pesanan ke masing-masing meja. Belum lagi dia harus menggantikan tugas koki memasak dan kadang kala juga harus mencuci piring.

 

Sudah pukul satu dini hari, saat Kai memutuskan akan segera pulang. Restoran sudah ditutup setengah jam yang lalu dan semua pegawainya sudah pulang, kecuali Kai sendiri. Dia masih sibuk membereskan beberapa hal, memastikan segala sesuatunya telah tersusun dengan baik, memeriksa apakah api-api di kompor telah padam dan tabung gas tidak ada yang bocor.

 

Kai menghembuskan nafasnya dengan sangat berat. Merasa sangat lelah hingga ia harus menyandarkan tubuhnya ke dinding dan duduk di lantai dengan kaki terjulur. Saat itulah ia mendengar suara ribut-ribut di belakang restoran tempatnya bekerja. Suara seseorang yang mengerang kesakitan dan suara beberapa orang yang tertawa terbahak-bahak. kai juga mendengar suara-suara lain, seperti suara orang sedang berkelahi.

 

Karena sifat ingin tahunya, akhirnya Kai mengintip dan melihat kira-kira ada lima orang bertubuh lumayan besar dengan banyak tato di tubuh mereka, sedang memukuli seseorang.

 

Kai tidak bisa mencegah keterkejutannya dan dia memekik tertahan meskipun nyaris tanpa suara. Sepertinya dia masih sadar kalau sedikit suaranya bisa menyebabkan dia bernasib sama seperti orang yang tengah dipukuli dan kini sedang tak berdaya itu. Kai merasa kasihan meskipun tak bisa berbuat apa-apa. Mungkin dia cuma bisa berdoa, berharap orang yang dipukuli itu akan baik-baik saja.

 

Seseorang yang paling besar diantara lima orang itu akhirnya berteriak dengan suara lantang.

 

Butakan matanya!!”

 

Kai lagi-lagi terkejut dan kali ini dia harus mengambil tindakan. Tidak mungkin dia melihat kekejaman di depan matanya. Ia ingat dimana Yamada-san, orang yang mempekerjakan dirinya itu menyimpan mainan anaknya, sebuah sirine mainan yang bisa mengeluarkan suara seperti sirine mobil polisi.

 

Kai mengambil mainan itu dan membunyikannya tepat saat laki-laki yang tengah dipukuli itu akan dibutakan matanya. Kelima laki-laki yang lain begitu terkejut dan segera meninggalkan tempat itu, menelantarkan si malang yang tergeletak dengan penuh luka.

 

Kai keluar dari tempatnya bersembunyi saat situasi dirasanya sudah aman. Dia menghampiri laki-laki yang tadi dipukuli itu. Laki-laki itu kini tengah terkapar di dekat tong sampah. Darahnya bahkan berceceran disana-sini dan Kai merasa perlu menolongnya.

 

Betapa ia sangat terkejut, bahkan lebih terkejut daripada keterkejutannya yang tadi.

 

Laki-laki yang kini tengah tergeletak di depannya, ternyata masih begitu sangat muda. Mungkin usianya setara dengan anak sekolah menengah.

 

Kai bertanya-tanya bingung. Kenapa anak ini harus dipukuli, bahkan matanya nyaris dibutakan?

 

Karena kasian, Kai akhirnya membawa anak itu pulang ke kamar kosnya yang sempit dan merawatnya dengan baik. Hanya untuk malam itu, sampai anak itu sadar dan memberitahu dimana rumahnya. Saat itu Kai akan mengantarkannya pulang dan semuanya akan baik-baik saja.

 

Namun ternyata semuanya tidak berjalan sesuai dengan keinginan Kai.

 

~ ~ ~

 

 

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Nama : Yuura (origin chara : bassist Kra)

Usia : 19 thn

Tinggi / berat : 174 cm / 55 kg

Ciri fisik : tinggi, kurus, rambut hitam sedikit cepak, berkacamata

Pekerjaan : ~

Hobi : menggoda Kai, mengusili orang, membaca.

 

Riwayat singkat :

 

Tidak ada yang diingatnya selain namanya sendiri, Yuura. Cowok yang saat usia 16 tahun ditemukan Kai tengah tergeletak ini, sebenarnya punya keistimewaan pada matanya. Kedua matanya dapat melihat hal-hal yang tidak biasa dilihat manusia-manusia normal pada umumnya. Namun, dia sendiri merasa tidak nyaman dengan matanya itu. Kacamata membantunya melihat secara normal dan menyembunyikan identitas yang sebenarnya dari diri seorang Yuura yang masih menjadi tanda tanya.

 

Sepanjang ingatannya, Yuura tak pernah ingat pernah bersekolah. Namun dia adalah anak yang cerdas dan kegemaran membaca membuatnya berpengetahuan luas. Saat Kai bekerja di restoran, dia merasa kesepian seorang diri dan sering memanfaatkan waktunya itu untuk mengusili ‘pemilik rumah’ yang memberikan dia dan Kai tempat tinggal. Awalnya ‘pemilik rumah’ yang tidak ia ketahui namanya itu amat kesal, namun lambut laun akhirnya mulai menerima keisengan Yuura dan menyayangi anak itu.

 

 

Story awal :

 

Sakit…

 

Kenapa begitu banyak orang yang berteriak di telinganya?

 

Rasanya begitu sakit…

 

Bukan hanya telinga, tapi juga sekujur tubuh dan tentu saja matanya.

 

Matanya begitu sakit.

 

Seperti nyaris tercungkil.

 

Mata itu, mata yang sama sekali tidak diharapkannya. Seharusnya memang sejak lama dia mencungkilnya, tapi dia tak sanggup. Itu terlalu menyakitkan. Tapi bayangan yang diperlihatkan mata itu juga terlalu menyakitkan. Bayangan masa depan yang buruk dan bayangan masa lalu yang menyakitkan, dan tak sepantasnya ia lihat.

 

Siapa aku?

 

Tiba-tiba pertanyaan itu terlintas di kepalanya.

 

Apa ini?

 

Dia merasakan sebuah sentuhan. Sentuhan yang begitu hangat dan membuatnya merasa nyaman hingga ia mampu melupakan sejenak bagaimana rasanya sakit itu.

 

Sudah bangun rupanya.”

 

Suara itu mengagetkannya. Suara yang sangat ramah, suara yang entah kenapa sangat dirindukannya.

 

Kamu siapa?”

 

Laki-laki itu tersenyum saat ia bertanya seperti itu.

 

Aku yang menolongmu waktu orang-orang itu memukulimu.”

 

Orang-orang siapa?” Tanyanya lagi.

 

Kamu… tidak ingat ya kalau tadi malam kamu baru saja dipukuli.”

 

Ia tak menjawab. Ingatannya samar-samar dan cukup menyakitkan kepala saat mencoba mengingat semuanya.

 

Aku tidak tahu.” Kata-kata itu akhirnya meluncur begitu saja.

 

Namamu siapa? Alamatmu dimana? Siapa orang tuamu, keluargamu atau adakah yang kamu kenal di kota ini? Dan Kenapa orang-orang itu memukulimu?”

 

Pertanyaan beruntun itu membuatnya tambah sakit kepala.

 

Aku tidak tahu… dan tolong jangan tanya apa-apa lagi!” Katanya. Dan sepertinya itu agak kasar. Tidak seharusnya ia berkata seperti itu pada orang yang telah menolongnya.

 

Maaf.” Ucapnya kemudian dan bersamaan itu, senyum ramah laki-laki yang di depannya itu tersungging dengan begitu manisnya.

 

Daijobu.. istirahatlah.”

 

Laki-laki itu akan pergi dan entah kenapa ada perasaan tak ingin dan….

 

AAAAAAAARRGGHHH!!!”

 

Kamu kenapa?” Tanya laki-laki itu saat mendengar suara teriakannya.

 

Jangan! Jangan pergi!! Aku mohon.. tetaplah disini… aku mohon!!” Entah apa yang dipikirkan laki-laki itu saat ia mengatakan itu dengan nada memaksa. Ia berteriak panik dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan, lalu memeluk kedua lututnya seperti ketakutan.

 

Aku harus pergi, kamu tenanglah… semuanya akan baik-baik saja.” Kata laki-laki itu berusaha menenangkannya.

 

Tidak!! Jangan pergi!! Aku mohon..“ Dikumpulkannya semua kekuatan untuk menatap laki-laki itu, meskipun terasa berat, tapi ia berhasil melakukannya.

 

Terdengar helaan nafas dan anggukan kepala laki-laki itu membuatnya lega.

 

Tanpa sadar ia pun memeluk erat laki-laki itu.

 

Hei, nan de kore?”

 

Maaf… tapi aku senang kamu tetap disini.”

 

Lagi-lagi senyuman itu menenangkannya. Dan tepukan ringan di Kepalanya membuatnya lebih nyaman.

 

Anak yang lucu. Hihihii.. kamu tidak mau sendirian ya.. baiklah, aku akan menemanimu disini.. tapi beritahu dulu siapa namamu?!”

 

Wajah itu menatapnya dalam, masih dengan senyum keramahan yang menenangkannya.

 

Dan entah bagaimana… nama itu meluncur begitu saja.

 

Yuura.”

 

Yuura!? Namamu Yuura ya?”

 

Ia mengangguk. Namanya memang Yuura. Dan hanya itu satu-satunya yang diingatnya.

 

Hajimemashite Yuura, aku Uke Yutaka. Kamu boleh panggil aku Kai.”

 

Laki-laki itu menyebutkan namanya. Uke Yutaka, tapi kenapa Yuura boleh memanggilnya Kai?

 

Yuura tak berkata apa-apa selain tersenyum, senyum yang rasanya baru kali ini bisa dia sunggingkan.

 

Aih ternyata kamu manis. Gak percuma aku menolongmu. Oh iya, kamu mau makan apa? Aku akan masak buatmu.”

 

Yuura menatap sekeliling kamar sempit yang sebenarnya tidak nyaman, namun entah kenapa membuatnya merasa dilindungi. Dia tahu kalo laki-laki ini, Kai tidak punya cukup banyak uang untuk membuatkannya makanan lezat yang menghabiskan banyak uang. Dan dengan alasan itulah akhirnya Yuura menggeleng.

 

Jangan malu-malu.” Ujar Kai masih dengan senyumannya. “Baiklah, karena kamu masih sakit… aku akan buatkan bubur untukmu. Tunggu disini ya.”

 

Yuura mengangguk dan menatap kepergian Kai dengan begitu lama.

 

Sepertinya dia baru saja mengubah nasib laki-laki itu.

 

Beberapa saat yang lalu, ia melihat sesuatu yang buruk bahkan sangat buruk akan dialami Kai.

 

Kai akan mengalami kecelakaan mengenaskan jika tadi dia memaksa menuju tempat kerjanya. Tubuhnya akan digilas bus saat mencoba mengambil bola seorang anak perempuan yang bermain di pinggir jalan…

 

~ ~ ~

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Nama : Izumi (origin chara : drummer Kagrra,)

Usia : 18 thn

Tinggi / berat : 162 cm / 56 kg

Ciri fisik : agak pendek, sedikit berisi, rambut hitam lurus, berpipi chubby (tembem)

Pekerjaan : Pelajar

Hobi : makan, bermain billiard, membaca manga, memasak.

 

Riwayat singkat :

 

Izumi yang doyan makan ini adalah sosok yang sangat periang. Dia tinggal bersama ayah, ibu dan kedua orang adik perempuannya. Sehari-harinya dia merupakan sosok yang sederhana dan mudah bergaul dengan siapa saja.

 

Disatu sisi, dia bisa jadi sosok yang sangat kekanak-kanakan. Tapi di sisi lainnya, dia bisa jadi sosok yang dewasa dan mampu menjadi teman curhat yang baik bagi teman-temannya. Termasuk menjadi teman curhat Yuura dan Bou.

 

Story awal :

 

Izumi merasa ada yang aneh dengan anak laki-laki berwajah kawaii itu.

 

Apa dia menangis? Tanyanya dalam hati.

 

Dilihatnya, mata anak laki-laki yang berusia setahun di bawahnya itu tampak sembab. Dan Izumi bisa merasakan beban yang ditanggungnya begitu berat.

 

Ada apa Bou?” Tanyanya kemudian pada anak laki-laki yang bernama Bou itu.

 

Bou tampak menggeleng, lalu tersenyum. Rambut pirangnya berkilap ditempa cahaya matahari pagi. Izumi sedikit penasaran, kenapa Bou memutuskan memanjangkan rambut dan mengecatnya jadi pirang sempurna seperti itu. Rambut itu, membuat Bou nampak seperti anak perempuan. Dan tak jarang gara-gara itu, Bou banyak didekati oleh para senpai yang semuanya laki-laki.

 

Izu…”

 

humm..”

 

Izumi menatap Bou yang nampak menunduk memainkan jemari dan menatap deretan kuku cantiknya yang bernail art warna-warni.

 

Temani aku bolos yuk!” Katanya kemudian.

 

Izumi tampak terkejut dengan ucapan Bou itu. Bagaimana dia bisa bolos kalau hari ini dia harus mengikuti test matematika di kelasnya.

 

Izumi terdiam. Dia tak mengiyakan atau menolak ajakan Bou. Meskipun punya alasan kuat, tapi dia tidak tega menolak ajakan adik kelasnya yang nampak bersedih itu.

 

Ya sudah kalo Izu tidak bisa… biar aku bolos sendiri saja.”

 

Entah kenapa ucapan Bou itu terdengar miris dan membuat Izumi semakin tak tega dan tak bisa membiarkan Bou sendirian.

 

Aku temani.” Ujarnya kemudian.

 

Mendengar itu, Bou tampak lebih ceria dan tanpa komando langsung menarik tangan Izumi. Menyeretnya menuju bagian belakang sekolah.

 

Kenapa harus kesini Bou?” Tanya Izumi.

 

Kita akan keluar dari sini.”

 

Izumi menatap pagar tinggi yang memagari keliling sekolahnya. Dia sedikit mengernyit, paham maksud Bou meskipun tak yakin apa dia bisa melompati pagar tinggi yang bahkan lebih tinggi dari tubuhnya.

Izu-kun, ayo cepat!”

 

Entah bagaimana, Bou sudah ada di balik pagar itu. Izumi betul-betul bingung. Bou boleh terkesan feminis, tapi Izumi juga tahu kalau Bou merupakan cowok lincah yang jago olahraga. Dan melompati pagar itu tentu bukan halangan berat baginya. Beda dengan Izumi, dia harus mati-matian memanjat dan melompati pagar itu. Tubuhnya yang pendek dan sedikit gempal, membuatnya lebih kesulitan. Meskipun akhirnya dia berhasil dan sukses mendarat di balik pagar dengan bunyi ‘bum’ keras. Izumi terjatuh.

 

Izu-kun.. itai?!”

 

Izumi tidak menjawab pertanyaan Bou itu dan hanya tertawa kecil menahan rasa sakitnya. Tentu saja ia merasa sakit, bahkan nyaris menangis. Tapi ia tak mungkin menunjukkan itu di hadapan Bou. Terlalu kekanak-kanakan menurutnya. Meskipun dia tahu, saat ini pasti kakinya terkilir.

 

Tidak ada jawaban dari Izumi, nampaknya dirasa Bou kalau Izu baik-baik saja dan itu menjadikannya alasan untuk lagi-lagi menariknya dan mengajaknya berlari. Padahal Izumi masih merasakan sakit pada kakinya.

 

C..cho..chotto! Kenapa harus lari Bou?!”

 

Tidak ada waktu Izu-kun, kita harus cepat kalau tidak mau ketahuan.” Ujar Bou yang nampaknya tidak menghiraukan Izumi yang kesulitan berlari dengan kaki terkilir. Meskipun demikian, Izumi tidak mengeluh dan tetap berlari karena ia merasa apa yang dikatakan Bou memang benar. Kalau tidak cepat, mereka akan ketahuan membolos dan sia-sia lah usaha keras Izumi memanjati pagar sekolah.

 

Tangan Izumi terlepas dari tangan Bou. Dan Izumi bisa melihat betapa kencangnya Bou berlari, seperti tak menghiraukan sekelilingnya dan terus berlari seperti ingin menghindar dan terlepas dari sesuatu.

 

Izumi melihat itu, saat Bou berlari menunduk dan laki-laki itu muncul dari arah tikungan jalan menabraknya, atau lebih tepatnya… Bou lah yang menabrak laki-laki itu.

 

Tabrakan itu begitu keras hingga sanggup membuat Bou terhuyung mundur ke belakang dan terjatuh. Sementara laki-laki itu masih bisa mempertahankan posisinya meskipun belanjaan yang dibawanya berhamburan dan kacamatanya terlepas.

 

Bou terdengar mengaduh, namun entah mengapa Izumi tidak mencemaskannya. Dia lebih mencemaskan laki-laki itu, laki-laki yang nampak sebaya dengannya, laki-laki yang dengan begitu paniknya mencari-cari kacamatanya yang terjatuh dan membiarkan belanjaan yang dibawanya berhamburan.

 

Kore.”

 

Izumi menyerahkan kacamata yang dipungutnya kepada laki-laki itu. Dan ia menerimanya dengan sangat cepat tanpa melihat wajah Izumi sedikit pun. Mungkin dia marah. Pikir Izumi. Ya siapa yang tidak marah kalau tiba-tiba ditabrak begitu saja.

 

Arigatou.. gomenasai ne..”

 

Kata-kata itu, Izumi tak menyangka akan mendengarnya. Apalagi wajah itu tersenyum begitu ramah kepadanya.

 

Kita yang harus minta maaf.. k..kamu baik-baik saja?” Tanya Izumi tampak ragu.

 

Hai, soo desu!”

 

Belanjaanmu..”

 

ah.. Kai-kun pasti marah..” Ucapnya. Dan dengan cepat ia mengumpulkan belanjaannya yang berhamburan. Izumi membantunya, sementara Bou masih berkutat membersihkan seragam sekolahnya yang kotor.

 

Setelah semua belanjaanya terkumpul, lagi-lagi laki-laki itu mengucapkan terima kasih dan membungkuk dalam sebelum akhirnya permisi pergi.

 

~ ~ ~

 

 

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Nama : Yonekura Bou (origin chara : ex gitaris An Cafe. Nama keluarga hanya rekayasa)

Usia : 17 thn

Tinggi / berat : 156 cm / 47 kg

Ciri fisik : pendek, kurus, rambut pirang panjang & lurus

Pekerjaan : Pelajar

Hobi : cross dressing, tidur, makan cheese cake

 

Riwayat singkat :

 

Bou adalah anak laki-laki kedua dari keluarga Yonekura yg terpandang. Sejak kecil dia dididik sangat keras oleh ayahnya untuk dipersiapkan menjadi penerus keluarga yg handal. Dia sangat menentang keinginan ayahnya tersebut karena merasa itu bukan menjadi tanggung jawabnya. Seharusnya kakaknya lah yang menangung beban itu, tapi sekarang Bou lah yang harus menanggung semua beban itu karena tiga tahun yg lalu kakaknya telah diusir dari rumah dan sudah dianggap bukan bagian dari keluarga Yonekura lagi. Bou sangat tertekan, meskipun selalu menutupi semuanya dengan keceriaan.

 

Dia juga sering menggunakan pakaian yang lebih pantas dipake cewek dan tampak manis dengan pakaian itu. Ada kenangan yang membuatnya merasa nyaman dengan busana girlish.

 

Dibalik keceriaannya, sebenarnya Bou menyimpan derita yang sangat menyakitkan. Sejak usianya tujuh tahun, Bou sudah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh kakak laki-lakinya sendiri. Dia juga sering menjadi korban kekerasan yg dilakukan ayahnya. Awalnya dia menerima dengan pasrah tapi seiring kedewasaannya, Bou jadi lebih bisa mengambil sikap dan mulai menentang keinginan keras ayahnya. Meskipun akhirnya dia tidak bisa berbuat apa-apa saat ibunya mulai sakit-sakitan dan memintanya mematuhi semua perintah ayahnya.

 

Bou memiliki seorang pengawal pribadi yang sebenarnya sudah dianggap sahabat. Bou yang masih polos tampaknya tidak tau kalo diam2 ternyata pengawal pribadinya itu memiliki perasaan khusus yang lebih daripada sekedar perasaan seorang pengawal kepada majikan.

 

—- —— —–

 

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Nama : Naoran (origin chara : bassist Kagrra,)

Usia : 21 thn

Tinggi / berat : 175cm / 57 kg

Ciri fisik : tinggi, kurus dan berambut semi ikal

Pekerjaan : gelandangan

Hobi dan hal yang disukai : jalan-jalan, uang, gadis imut2, bermain bola dan snow boarding

 

Riwayat singkat :

 

Naoran adalah gelandangan yang hidup berpindah-pindah dan tidak punya pekerjaan tetap. Kadang dia mencopet hanya untuk mengisi perut dan kadang dia juga melakukan pekerjaan kotor seperti menipu tante tante yang kesepian. Naoran pintar memanfaatkan wajah manis dan polosnya untuk menarik simpati tante tante borjuis tsb. Tapi bukan berarti dia lantas menjual dirinya pada tante tante itu. Dia hanya menemani tante2 itu berkaraoke dan mabuk2an hingga teler sampai akhirnya dia punya kesempatan untuk mengambil perhiasan dan dompet si tante.

 

Suatu hari ia terkena batunya saat berjumpa dengan Hizaki (origin chara : gitaris Versailles), Nao jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat mahkluk cantik yg ternyata laki-laki tersebut. Nao akhirnya harus mati-matian mengubur perasaannya karena sesungguhnya dia bukan seorang homo dan dia tidak mau disebut homo. ^^

 

Saat ini dia tinggal di rumah kos-kosan bersama teman semasa kecilnya, Akiya. Dan bertemu banyak orang yang gak beda jauh ‘gilanya’ seperti dirinya.

 

— — —

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Nama : Satoshi “SatoChi” Takayasu (origin chara : drummer Mucc)

Usia : 27 thn

Tinggi / berat : 168cm / 55 kg

Pekerjaan : pegawai kantoran

 

Riwayat singkat :

 

SatoChi adalah suami yang baik. Tapi karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, dia jadi sering pulang larut malam dan membuat istrinya salah paham. Padahal itu semua dilakukannya hanya demi memberi penghidupan yang layak bagi keluarganya.

 

Suatu hari, ia bertemu Yuura yg akan disekap oleh segerombolan orang. SatoChi yg hebat beladiri ini langsung menolongnya, walopun dia harus menerima konsekuensi yg berat. Yuura memberitahu bahwa hidup SatoChi tidak akan lama lagi…

 

— — —

 

 

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Nama : Ogata Hiroto ‘Pon Pon’ (origin chara : gitaris Alice 9)

Usia : 17 thn

Tinggi / berat : 166cm / 49kg

Ciri fisik : tidak terlalu tinggi, kurus, memiliki keistimewaan pada giginya ^^

Pekerjaan : pelajar

Hobi : mengkoleksi action figure, mencoba berbagai jenis makanan.

 

Riwayat singkat :

 

Hiroto adalah anak pemalu yang tidak pandai berbohong. Dia sering menjadi korban ‘kebiadapan’ teman-teman yg menyayanginya.

 

Hiroto menyimpan perasaan yg dalam pada Tora yg dipanggilnya aniki. Meskipun dia selalu menyimpan rapat2 perasaannya, tapi Tora bisa membaca itu semua karena kepolosan wajah Hiroto yg tidak pandai berbohong. Tora juga sangat menyayangi Pon Pon, meskipun dia seolah hanya menunjukkan perhatian seorang kakak kepada Pon Pon dan malah menunjukkan hubungan kedekatan yg intim dengan Saga. Sebenarnya Tora melakukan itu semua hanya untuk membuat Hiroto jujur dan berani mengungkapkan perasaan pada dirinya sebelum semuanya terlambat…

 

 

— — —

 

Yaps, segitu aja tokoh yg Keka paparin. Sebenarnya sih masih ada puluhan Jrocker lain yg bakal ngerame-in ato cuma sekedar numpang pinjem nama dan lewat-lewat doang :mrgreen:

 

Nah, selanjutnya baca deh fanfic nya disini…

 

 

~ by oretachi on December 15, 2007.

6 Responses to “Nanairo CRAYON Chara description..”

  1. Keka… sumpah.. gw suka ceritanya.. daisukiiiii!! XD

    smangat Keka.. terusin ya.. harus diterusin.. keren banget..apalagi yang Kai – Yuura. i love it!

  2. ah Keka beribu ribu kali lipat lebih seneng krn ada yang suka cerita penpik buatannya

    *nangis terharu*

    iya iya Keka terusin

    *berharap mood gak berubah jelek*

  3. Trus-trus-truus…
    *tukang parkir mode ON*

    :mrgreen:

    Full of J-Rocker ^^

  4. apanya yg trus trus piy??? :mrgreen:

    yak bang mundur lagi dikit
    eh awas nabrak

    maju dikit bang

    yak yak trus trus… belok dikit..
    nah manteps

    😆

  5. Eh, cerita tentang Kai,, benar gak sih??? kalau iya, tahu dari mana?? ada lanjutannya engga??? penasaran nih…..

  6. asa >>
    cerita ttg Kai… fufufuu… bener dong

    tapi cuman ada di fanfic sayah :mrgreen:

    gak bener lah
    wong namanya cuma fanfic (fan fiction)

    ada sih lanjutannya
    tapi maap ya yg bisa baca cuman temen2 1 network multiply sayah aja

Leave a comment